Sabtu, 14 Juli 2007

Kesenangan yang Berbahaya

Siapa bilang onani nggak menimbulkan masalah secara fisik. Sejumlah kuman dan bakteri siap menyergap. Apa rasanya kalo "mahluk" asing itu masuk ke uretra?



Topik onani kerap jadi bahan pertanyaan para cowok. Nyatanya, menurut Dr. Sjaiful Fahmi Daili, SpKK, hampir sembilan puluh persen cowok pernah melakukan onani.

Banyak yang menganggap bahwa onani adalah cara penyaluran yang paling aman. Padahal belum tentu. Malah, onani bisa juga menjadi faktor pemicu terjadinya penyakit . Bentuknya mungkin nggak seganas penyakit yang terjadi akibat sembarangan berhubungan seks.

Penyakit yang muncul akibat onani biasanya adalah infeksi dan alergi. Penyebabnya antara lain kalo teknik onani yang dilakukan rada "nyeleneh". Misalnya penis ditekan, dipencet, atau digesek keceng banget. Tapi bisa juga lantaran kebersihan tubuh khususnya alat kelamin, kurang terjaga. Umpamanya tangan nggak dicuci dulu. Atau abis onani nggak langsung dibersihin, dan lain sebagainya. Lainnya, kalo pake alat bantu yang nggak steril. Atau pake pelumas yang nggak cocok sama kulit.

INFEKSI

Infeksi bakal terjadi kalo penis lecet dan bakteri atau kuman masuk ke luka tersebut. Namanya juga bergesek, peluang timbulnya lecet pada permukaan yang tergesek jelas besar. Repotnya, saat onani "keterampilan" tangan sering lepas kontrol.

Karena merasa keenakan dan nyaman, tangan pun bergerak hebat. Sementara. Akibatnya kulit penis tambah lecet. Ditambah lagi kalo menggunakan alat bantu yang kurang terjaga kebersihannya. Begitu lecet, bakteri dan kuman yang ada di tangan atau alat bantu bakal langsung mengintervensi.

Proses "pindah rumah" bakteri dan kuman ini saat onani relatif tanpa hambatan. Dalam waktu singkat mereka bisa menjelajah seluruh area penis. Sebab saat ereksi semua pembuluh darah di penis akan melebar. Artinya semakin membuka peluang bakteri dan kuman memasuki "kawasan" tersebut.

Tanda-tanda terjadinya infeksi, permukaan kulit penis yang lecet akan memerah dan jadi borok. Malah kalo infeksinya parah, borok bisa sampe bernanah. Selain itu akan terjadi pembengkakan.

Bisa juga infeksi ini diikuti dengan rasa perih saat kencing dan badan panas-dingin. Kalo udah sampe begini, kudu lebih waspada lagi. Soalnya berarti ada indikasi masalah di saluran kencing (uretra).

Kenapa begitu, karena kuman atau bakteri juga bisa menembus lubang kencing yang terdapat di ujung penis. Dari sinilah awal, masuknya "mahluk" asing itu ke saluran kencing (uretra).

Peradangan di saluran kencing juga bisa terjadi karena pada saat menggesek, tekanan yang dilakukan oleh tangan terlalu kencang. Sehingga uretra akan tergencet.

ALERGI

Timbulnya alergi penyebabnya nggak lain karena penggunaan bahan-bahan pelumas. Kayak minyak, cream, atau gel yang nggak cocok dengan kulit. Sehingga menimbulkan peradangan di kulit kemaluan.

Reaksi alergi bisa berbentuk bengkak ataupun gatel. Awalnya, biasanya ditandai dengan kulit yang memerah. Nggak lama setelah itu kulit membengkak. Terus timbul bintik-bintik merah. Bintik-bintik ini penyebarannya merata, alias nggak cuma timbul pada daerah tertentu.

Kalo alerginya makin berat, pada bintik-bintik tersebut bakalan mengeluarkan cairan. Klimaksnya adalah keluarnya nanah. Rasanya, jangan ditanya lagi. Bisa bikin kamu kayak cacing kepanasan.

PENGOBATANNYA

Buat infeksi luar cara ngobatinnya biasanya cukup diolesi salep antibiotik. Sementara kalo terjadi borok basah (bernanah) mungkin perlu dikompres. Sedang bila infeksinya terjadi di saluran kencing, cara pengobatannya adalah meminum obat antibiotik.

Nah, kalo udah terlalu berat, obat yang dikasih dokter biasanya macem-macem. Dari salep sampe obat minum. Cara ngobatin alergi juga hampir mirip. Untuk memberantas alergi, dokter-dokter ahli penyakit kelamin bakal ngasih salep dan obat antialergi.

Pengobatan kedua penyakit ini nggak makan waktu lama. Paling sekitar empat atau lima hari. Tentu "korban" onani kudu mengikuti aturan pakai, plus menuruti anjuran untuk nggak beronanidulu sampai sembuh. (ayu, berdasarkan wawancara dengan Dr. Sjaiful Fahmi Daili, SpKK)

Tidak ada komentar: